Sabtu, 27 September 2014

Serius Bahagia

             Sebuah kisah terajut manis di kala kebahagian mendatangi. Kebahagiaan tidak melulu hadir dihadapan manusia. Manusia ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena di beri akal untuk berpikir. Aku juga manusia. Bukan manusia jadi-jadian. Bukan manusia setengah salmon. Tetapi aku manusia sesungguhnya yang tercipta dari tanah dan dilahirkan oleh seorang ibu.
             Sebuah kebermaknaan hidup tak harus datang dari kekayaan karena mempunyai segalanya. Kebermaknaan hidup bisa dilihat melalui alam sekitar. Alam mengajarkan kita untuk bersabar seperti batu yang makin lama makin terkikis karena terkena tetesan air. Alam mengajarkan kita untuk berproses seperti daun-daun yang  berguguran jatuh terkena angin dan tetap saja akan jatuh ke bawah walau gerakannya ke kanan ,ke kiri, melayang-layang.
           Aku cukup heran dengan nelayan. Mereka menaruhkan jiwa mereka hanya untuk mendapatkan ikan. Mungkin bagi mereka itu adalah hal yang biasa karena sudah menjadi pekerjaan mereka,tetapi bagiku ini adalah sebuah perjuangan. Hidup nelayan memang tidak menjamin kaya. tetapi ada yang kaya karena mereka punya perahu sendiri dan bos ikan. Bagi yang tak punya kapal,mereka harus menyewa perahu terlebih dahulu. Kira-kira berapa keuntungannya?Aku tak bisa memastikannya. mungkin yang menjadi yang terpenting bagi mereka adalah bisa memenuhi kebutuhan seperti makan dan inum walaupun itu seadanya.
by: _khs_

latihan pramuka

              Kaki rasanya keriting karena latihan fisik. Yang paling parah adalah lari tiga kali lapangan basket. Untung saja ini hanya hari sabtu. Kalau tiap hari lari 3 kali,bisa mati gila gue. Tadi gue diberitahu kakak tingkat kalau PBB itu gerakannya ada dua yaitu gerak di tempat dan gerak berpindah. Sedangkan aba-abanya dibagi 3 yaitu pesiapan,peringatan dan pelaksanaan. Walaupun tidak tahu semuanya, yang penting tahu sedikit-sedikitlah. Yang penting kan sama-sama belajar. Setelah latihan fisik,peserta diberi air minum dan permen. Syukurlah untung-untung sebagai tambahan asupan energi.






Kecewa

Rajutan kalbu tak mampu menutupi relung dosaku. Aku kecutkan dia dengan kesalahkanku. Sebuah kesalahan yang tak seharusnya aku lakukan. Mengecewakan karena sebuah proyek yang gagal untuk dilanjutkan. Kurang persiapan,kurang tahu,kurang koordinasi dan kurang punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Melihat wajahnya saja aku tak mampu. Melihat namanya sudah membuatku bergemetar. Mendengar namanya membuat jantungku berdegup kencang.

Aku tahu sebuah kesalahan ini memang sepatutnya aku harus meminta maaf padamu. Akan tetapi,akankah  akhir proyek yang gagal ini menjadi titik akhir pertemuanku denganmu?Aku berharap tidak. Aku berharap kau masih menganggapku sebagai teman. Bukan musuh. Bukan penjahat ataupun peluka hatimu.

Jera dalam diriku,jika kau masih belum bisa memaafkanku. Aku sms kepadamu. Tapi kau tak ada jawaban. Kukirim sms lagi. Lagi-lagi tak ada jawaban darimu.Besarkah dosaku hingga kau tak bisa ucapkan maaf untukku?Mungkinkah kau masih dendam denganku?Suatu ketika kau bertemu denganku,kau akan cap aku sebagai pengagal proyekmu. Sedih pilu menghantuiku. Aku berharap kau memaafkanku.

***
Lega. Kau katakan minta maaf padaku walau bukan berasal dari bibir manismu. Kau katakan itu melalui mesin kata(hp) temanku. Kau ucapkan lagi: Ini proyek kita. Susah senang kita lalui bersama walau akhirnya gagal.

Ini bukan akhir dari segalanya. Gunakan yang kesempatan yang lain. Kesempatan kali ini boleh gagal,tapi kesempatan yang lain kami usahakan menang.



(galau PKMM 14)
trimz

Makhluk Antigalau

Aku bukan mahasiswa psikologi,tetapi bukan berarti aku tak tahu masalah psikologi manusia. Aku hanya tahu beberapa saja untuk bisa memotivasi teman-temanku. Mengapa mereka perlu semangat dari kalian?Karena mereka punya masalah. Masalah adalah kesenjangan antara teori dengan realita.What? Masalah itu bukan dipikir,tapi ditindak supaya selesai.Yah boleh dibilang,banyak orang di dunia ini yang mengalami galau. Termasuk aku. Iya aku,galau masalah tugas yang numpuk dan tidak kelar-kelar. Ups tenang aja entar kelar juga dengan usaha yang keras dan semangat.

Uda yang lagi galau gak usah dilarut-larutin. Entar sakit lho. Aku memang tidak tahu permasalahan kalian apa.Tapi aku tahu sakitnya itu dimana?Sakitnya itu di sini. Asal kamu tahu aja,masalah itu sudah biasa. Semakin kita mengalami masalah itu,semakin kebal diri kita. Ingat masalah itu bukan untuk diabaikan,tapi diselesaikan.

Oh ya,aku mau cerita tentang sahabatku. Namanya aku samarkan jadi Alfa. Teman cewek paling baik yang selama ini aku kenal. Dia curhat-curhat ke gue lewat sms karena kebetulan gue mau pulkam dari kampus ya lewat sms aja untuk curhat-curhatannya. Gue gak tahu kenapa dia masih mau beri kado ke mantan pacarnya?Entah dia masih sayang ke mantan pacarnya,gue gak tahu. Walaupun gue sahabatnya,gue gak harus tahu semua tentang dia. Betul kan?

Dia merasa bersaing dengan teman cewek mantan pacarnya itu karena temen cewek mantan pacarnya itu juga kasih kado ke mantan pacarnya. Gue bilangin aja sahabat gue itu untuk gak usah terlalu berharap dengan mantan pacarnya itu karena uda tahu pernah disakiti kok malah ingin CLBK. Kalau CLBK kan dia sama aja melakukan hal yang sama(ingin disakiti lagi).

Gue bilangin aja biar dia move on. Gue tahu move on itu susahnya minta ampun. Melupakan itu gampang-gampang susah. Move on itu gak harus punya pacar lagi. Bisa kan tunjukkan prestasimu.
Tanpa pacar bukan berarti hidup loe hampa. Kamu yang menentukan warna dalam hidupmu dan wanailah sesukamu sesuai dengan petunjuk yang ada.
trimz





Rabu, 20 Agustus 2014

Cerpan Pencopet Cs Pemulung



Pencopet Cs Pemulung

Khoirun.Itulah nama panggilku di kampus ini. Sekarang ini aku kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Surabaya,lebih tepatnya aku kuliah di Universitas Gajah Duduk.Memang cukup terdengar aneh jika orang-orang mendengar nama universitasku.Aku tidak peduli apa kata orang mengenai nama universitasku.Tapi jangan salah tanggap dulu.Walaupun namanya seperti itu,prestasinya cukup banyak. Dari tahun ini saja,sudah 100 lomba yang diikuti oleh mahasiswanya. Dari perlombaan itu,sudah 35 lomba yang bisa dijuarai.Untunglah bisa menang.Jadi bisa mengharumkan nama kampus tercinta. 

Aku tidak menyangka jika statusku sekarang ini menjadi mahasiswa.Ada rasa bangga dan ketakutan dengan statusku sekarang ini.Bangga karena dianggap dewasa dan bisa berpikir logis.Takut karena belum mengkontribusi masyarakat sekitar.Mahasiswa identik dengan tugas membuat makalah dan laporan.Satu lagi tugas yang tak terlupakan adalah membuat powerpoint dan dipresentasikan powerpointnya itu. Itu yang aku alami sekarang ini. Dosen matematikaku mengatakan,”Tanpa tugas,mahasiswa jadi tidak keren”.Aku hanya bisa tersenyum. Entah apa maksud perkataan dosenku tadi.Tapi sekarang aku mengerti apa maksudnya. Jika tugas tidak dikerjakan,semakin lama semakin menumpuk. Itu yang membuatku stres. Jalani saja dengan santai tapi serius.Pasti ada hikmah jika aku kerja keras sekarang ini. Dosen matematikaku mengatakan,”Jika kita tidak bekerja keras selama 4 tahun ini,kita tidak akan menikmati hasilnya di hari tua. Jangan salahkan di hari tua nanti kita masih tetap bekerja keras karena kita tidak bekerja keras diwaktu muda.Ini adalah kata-kata khusus untuk kamu”. Kata-kata ini masih melekat di memori otakku. Kata-kata itu seakan membius kehidupanku agar menjadi yang terbaik.Aku tidak tahu kenapa dosen matematikaku mengucapkan seperti itu kepadaku saat aku bertemu beliau di ruang dosen.Apa aku terlalu istimewa/bodoh/suka memberontak kepada dosen-dosen? Ini merupakan teka-teki silang bagiku untuk mengetahui maksud dari perkataan dosen matematikaku ini.

 Jika tugas banyak seperti ini,sudah pasti laptop juga harus beroperasi dengan baik. Hari ini aku dan Harun mengerjakan tugas di rumah Harun.
“Laptopku kok error seperti ini ya?”,tanyaku sambil melihat-lihat laptopku.
“Waduh.kalau laptopmu seperti itu berarti waktunya diservisin”,jawab Harun.
“Dimana tempat yang bagus untuk servisin laptop?”,tanyaku pada Harun.
“Dihatimu”,jawab Harun.
“Aku ini beneran tanya.Eh,kamu malah gombalin aku.was nanti kamu suka denganku”.
“Aku masih normal.Sangat tidak mungkin aku suka dengan sesame jenis”.
Peace man.Hehehe.Di daerah dekat sini tidak ada tempat servisin laptop ?”
“Ada”.
“Dimana?”.
“Di abangku.Karena abangku kerjanya di tempat servis komputer”.
“Kenapa tidak bilang dari tadi?”.
“Kalau aku bilang dari tadi,nanti kamu tidak penasaran seperti ini. Kalau kamu mau laptopmu untuk sementara ini,aku bawa dulu.Supaya diservisin abangku”.
“Oke.Kalau sudah selesai,hubungi aku ya”.
“Okelah kalau begitu”.
                                                                                    ***
Kulihat awan berjalan diatas langit pada pagi hari ini.Awan-awan itu bagaikan kapas terbang melayang-layang mengikuti arah angina.Mereka hanya mengikuti tanpa berpikir itu arah berbahaya atau tidak. Aku tidak ingin seperti kapas yang itu.Tapi aku ingin seperti matahari yang bisa menyinari seluruh alam semesta ini dengan sinarnya.Sinarnya yang terpancar membawa sumber kehidupan di muka bumi ini. Sinarnya membuat orang tersenyum karena jemuran baju mereka bisa kering.Tapi beberapa orang tidak suka dengan sinarnya karena bisa membuat kulit mereka menjadi gelap dari sebelumnya.Aku tahu segala sesuatu itu pasti punya kelebihan dan kekurangan,termasuk aku. Aku sering mengatakan dengan diriku sendiri,”Jangan jadikan kekurangan itu sebagai penghalang untuk bisa membuat kelebihan yang ada dalam diri hilang tanpa jejak”.Seperti matahari yang tanpa kita suruh untuk terbit atau terbenam tepat pada waktunya,dia akan sadar diri bahwa ini saatnya waktu untuk terbit atau terbenam.Walaupun begitu banyak orang yang tidak menyukainya,matahari tetaplah menjalankan aktivitasnya tanpa memperduliakan tanggapan orang lain.Karena ini sebagai bukti patuhnya matahari kepada Tuhan.Begitu indahnya suasana hari in.Suasanan ini membuatku takjub akan kekuasaan Tuhan.Tiba-tiba terdengar suara yang membangunkanku.
“Bangun,bangun,bangun.Sudah tahu sebentar lagi dosen mau masuk kelas.Eh,kamu malah melamun masih diluar kelas.Awas nanti kesurupan karena sekarang kita berada di gedung lantai 3.Gedung kuliah lantai 3 ini terkenal angker,”kata Rosyid.
“Oh kamu.Iya nanti aku masuk kelas,”kataku
“Oh iya.Nama kamu siapa?”
“Kamu ini bagaimana sudah menjalani kuliah selama 2 bulan masih saja belum tahu namaku. Kenalkan namaku Khoiron.Oh iya nama kamu siapa?”
“Namaku Rosyid”
“Sebenarnya yang tidak tahu nama teman itu siapa sih.Kok Khoiron tadi bilang seperti itu denganku.Dia sendiri juga tidak tahu namaku.Aneh anak ini,”kata Rosyid dalam hati.
“Lho kamu kenapa kok diam?,”tanyaku.
“Gak apa-apa.Oh iya aku duduk di kursi depan meja dosen saja”

Harun menghampiriku dan duduk di sebelah kananku.Lihat wajah Harun galau seperti diterjang ombak besar.Aku tidak kuat melihat kegalauannya.Lalu aku mulai tanya-tanya ke Harun untuk memancing Harun curhat kepadaku.

“Kamu ini kenapa sih?Kalau ada masalah kan bisa curhat ke aku.Aku ini bisa seperti pengadaian yang semboyannya mencari solusi tanpa masalah,”tanyaku
“Aku galau tingkat dewa,”jawab Harun
“Memangnya kegalauan punya level terendah sampai level tertinggi?.”
“Gak juga sih. Ini cuma ekspresi kegalauanku yang terlalu parah.Biarkan saja.Yang penting happy.Oh iya sebelumnya aku minta maaf karena kakakku gak bisa servisin laptopmu.Menurut kakakku,laptomu itu sudah waktunya rusak dan walaupun kamu servisin kemana saja,jawabannya gak bakalan bisa.”
“Oh.Ya sudah terima kasih ya atas bantuanmu dan bantuan kakakmu.”
“Sama-sama.”
                                                                       
***
Awan mendung menyelimuti langit.Suasana ini begitu sejuk.Suasana ini seperti suasana hatiku hari ini yang lega karena sudah mengumpulkan tugas ke dosen.Begitu senangnya aku sore ini karena sekarang waktunya pulang.Tadi waktu kuliah aku sedikit ngantuk.Sekarang ngantuknya hilang karena mau pulang.Biasanya sore-sore seperti ini itu jadi JTN(Jam Tidur Nasional).

Aku bergegas pulang ke rumah.Aku ingin menemui Ayah untuk minta uang 5 juta.Uang itu bukan aku gunakan untuk hura-hura,tapi aku gunakan untuk membeli laptop.Mencari uang itu memang susah jika kita tidak mempunyai skill dalam pekerjaan itu.Tapi aku sebagai anak berhak untuk meminta fasilitas belajarku kepada orangtuaku.Sebelumnya aku sudah mengecek uangku di ATM.Ternyata sisa uangku hanya 1,5 juta.

Ini adalah waktu yang tepat untuk bisa menyalurkan inspirasiku kepada Ayah.Aku berharap Ayah mengabulkan permintaanku.Setelah Ibu tiriku menyiapkan semua makanan di meja makan.Aku,Ayah,Ibu tiriku sudah siap menyantap hidangan di depan mata ini.Kami secara bergantian mengambil makanan satu persatu di piring masing-masing.Setelah selersai makan,aku menyalurkan keluh tidak pernah terduga olehku bahwa Ayah memarahiku.Aku menuduhku secara tidak-tidak bahwa aku akan menyelewengkan uang itu untuk berpora ria.Aku tak pernah habis pikir Ayah yang mampu menafkahi Ibu tiriku 7 juta perbulan,tapi tak mampu memberiku uang hanya untuk membeli laptop.Mungkin Ayahku sudah keracunan kata-kata Ibu tiriku yang membuatku seakan terpojok.Ya dari dulu aku tidak suka dengan ibu tiriku karena terlalu glamor dengan penampilannya,selalu sibuk dengan arisannnya,dan tidak pernah peduli dengan masalahku.

Aku berlari sekencang mungkin ke kamarku.Aku benar-benar kesal dan kecewa dengan Ayah.Rasanya aku ingin meneteskan air mata,tapi aku tidak boleh meneteskan air mata karena tetesan air mata ini tak kan bisa menyelasikan masalahku tanpa tindakan selanjutnya.Kubuka jendelaku.Kuambil kursi belajarku untuk aku hadapkan ke jendela.Aku duduk di kursi itu sambil memandang bulan dan bintang.Aku seakan seperti orang gila yang berbicara sendiri.Padahal aku curhat denagn bulan dan bintang.Sinar mereka membuatku tersenyum.Bulan dan bintang tak pernah bosan menyinari diri mereka sendiri.Aku kagum dengan mereka yang selalu menyinari diri mereka sendiri sehingga menambah keindahan dunia. Aku memang tidak bisa seperti bulan dan bintang sekarang ini karena aku terlalu kecewa dengan keadaan yang aku alami sekarang ini. Tapi aku yakin aku bisa bisa sepeti mereka yang selalu menyinari semua orang termasuk orang tuaku.Mungkin Ayah masih belum bisa memaafkanku karena waktu SMP aku pernah menyalahgunakan uang SPP 1 bulan untuk aku belikan mainan.Salah Ayah sendiri selalu lupa untuk membelikan mainan,tapi tidak pernah lupa membeli baju untuk Ibu tiriku sebulan sekali.Aku putuskan saja untuk membeli mainan sendiri.Sekarang ini aku butuh sosok seorang ibu sebagai tempat curhatku.Tapi ibuku sudah ditelan bumi dan aku tidak bisa berkata apa-apa karena ini semua adalah takdir Tuhan.Aku merasa tidak ada yang bisa mempercayaiku lagi di rumah ini.

Langit terlihat semakin gelap.Aku semakin memikirkan rencana apa yang harus aku lakukan setelah ini.Aku punya ide sementara ini kabur dari rumah supaya menenangkan pikiranku.Tapi setelah kabur nanti menginap di rumahnya siapa?Di rumah pacar,tapi aku tidak pernah pacaran.Di rumah tante,tapi rumahnya ada di luar kota.Di rumah nenek,tapi nenek tidak bisa jaga rahasia karena lata dan bisa saja nanti keceplosan bilang kalau aku di rumah nenek sekarang. Di rumah harun saja kalau begitu.Enaknya kabur kapan ya?Ah sekarang saja.Malam ini harus sudah kabur.Aku persiapkan dulu saja baju,buku,uang di tas.Sip semua sudah aku masukkan di tas.Sekarang aku tulis di lembaran kertas ini sebagai pengantar surat kalau aku kabur.Hahaha seperti apa saja ada surat pengantar.Maafkan aku Ayah melakukan hal bodoh seperti ini.
                                                                          ***
Matahari mulai menyambut aktivitas manusia dengan kemilau sinarnya.Harun membuka pintu rumahnya.Harun kaget melihat orang tidur di kursi teras rumahnya.Harun membangunkan otang itu.Ternyata orang itu aku.Aku memang menyamar memakai kumis saat kabur kemarin malam agar tetanggaku yang bertemu denganku jadi tidak kenal denganku.Aku melepas kumisku agar Harun kenal kepadaku.Ternyata walaupun aku memakai kumis palsu tetap saja Harun mengenaliku.
Aku memang sengaja tidak menghubungi Harun sebelum aku ke rumahnya Harun. Karena percuma saja Harun tidak akan dengar apapun jika dia sudah tidur,walaupun itu telepon dari pacarnya.Telepon dari pacarnya saja tidak diangkat,apalagi aku.
Lalu Harun menyuruhku untuk meletakkan barang-barangku di kamarnya.Puji syukur karena Harun mengizinkanku untuk tinggal di rumahnya selama 1 bulan ini.Aku menceritakan permasalahanku ini kepada Harun.Tapi untuk masalah pinjam uang untuk beli laptop,Harun tidak bisa membantuku karena Harun juga masih belum punya unang sebanyak itu. Lalu Harun menyuruhku untuk mandi dengan cepat karena kurang 45 menit lagi kuliah akan dimulai.
                                                                                ***
Waktu kurang 20 menit untuk masuk kuliah.Saat mau berangkat kuliah,Harun menyoba motornya.Ternyata motornya mogok.Akhirnya kami putuskan untuk jalan kaki saja.Di tengah jalan aku bertemu pemulung yang wajahnya tidak asing bagiku.Tapi aku lupa namanya siapa.Aku mencoba menghampirinya,tapi dia malah lari.Aku dan Harun mengejar pemulung itu.Anehnya pemulung itu berbelok masuk ke kampusku.Aku dan harun juga berbelok ke kampus.Semakin lama,semakin kami kehilangan jejak pemulung itu.Ya sudahlah.Akhirnya aku dan Harun memutuskan untuk masuk kelas saja karena waktunya sudah kurang 10 menit.
Sesampainya di kelas mataku langsung tertuju pada baju Rosyid.Bukan karena baju Rosyid yang baru beli atau bagus,melainkan bajunya mirip dengan baju yang dipakai pemulung tadi yaitu berwarna hijau dan bergambar doraemon.Ah,sangat tidak mungkin sekali Rosyid jadi pemulung karena Rosyid terpandang sebagai anak yang cerdas di kampus ini.Berbagai perlombaan juga banyak dia juarai.Mungkin ini hanya kebetulan saja.Tapi bisa jadi ini benar. Aku tak perlu menanyakan ini dulu ke Rosyid aku takut menyinggung dirinya.Ini bisa jadi penyelidikanku untuk membuktikan dugaanku.
                                                                                  ***
Waktu kuliah sudah berakhir.Waktunya pulang.Tapi aku tidak pulang dulu karena aku ingin membuktikan dugaanku dengan mengikuti jalan pulangnya.Aku sudah izin ke Harun kalau aku akan pulang terlambat.Setiap langkah demi langkah aku ikuti.Setiap Rosyid melihat kebelakang,aku selyalu bersembunyi entah itu di semak-semak,di pohon, di tiang listrik (untung saja aku tidak kesetrum).Sepertinya dia mulai merasakan kehadiranku.Hingga dia berjalan lebih cepat dari sebelumnya.Aku juga mengikutinya dengan jalan cepat.Dia membelok dan masuk ke apotek.Aku hanya mengawasinya dari jauh.”Kring,kring,kring”,itulah bunyi hpku.Aku mengangkatnya.Ternyata sms dari Harun yang berisi ‘jalan di gangku mau ditutup jam 6 karena tetangga sebelah mau mengadakan hajatan’.Setelah itu aku tutup hpku.Kulihat lagi Rosyid dari kejauhan ternyata sudah tidak ada.Aku masuk ke apotek itu ternyata Rosyid sudah tidak ada.Aku kehilangan jejak lagi.Kulihat disana ada orang yang mirip Rosyid.Aku kejar orang itu.Ternyata orang itu bukan Rosyid.Tidak apa-apalah gagal mencari bukti di hari ini.
Aku berjalan lagi.Kulewati warung,depot,restaurant dijalan ini.Hingga aku tertarik untuk masuk di warung yang namanya unik yaitu warung pencopet.Orang-orang itu selalu  ada saja inisiatif untuk memperkenalkan produknya hingga membuat konsumen tertarik untuk membeli. Warung ini mirip dengan kafe dengan dekorasi kain kotak-kotak hitam putih dan temboknya bergambar kartun-kartun pencopet.Lucu dan keren.Aku duduk di meja yang paling depan dengan seorang pria tua yang minum kopi.
Aku membuka daftar buku pesan.Setelah aku lihat-lihat,aku tertarik memesan kopi penjara.Sambil menunggu pesanan aku bercengkrama dengan pria itu.Aku baru saja dapat info dari pria tua bertubuh kurus  itu kalau warung ini memang nongkrongan para pencopet dan tempat mereka menghitung-hitung uang  hasil copetannya itu.Aku juga tidak menyangka kalau pria tua ini juga mantan pencopet yang sudah 10 kali dia dipenjara. Menurut pria tua ini,mencopet itu pekerjaan yang menjanjikan dan hasil pencopetanya perhari itu bisa lebih dari tiga ratus ribu.Pikiranku sekarang kacau dan pusing dengan masalah-masalah.Belum lagi aku beli laptop.Aku mencoba bepikir kembali. Jiwaku seakan terbagi dua menjadi dua yaitu jiwa kanan dan jiwa kiri.Jiwa kananku mengatakan bahwa aku tidak perlumelakukan itu karena perbuatan itu hanya merugikan orang lain dan haram hukumnya.Jiwa kiriku mengatakan bahwa aku lakukan saja mencopet itu karena aku melakukan ini hanya sementara saja dan nanti bisa dikembalikan uangnya.Ini sebuah keputusan yang sangat sulit.Dengan berat hati,aku memilih saran dari jiwa kiri.
Setelah aku minum kopi penjara ini.Kurasa ada belenggu di dalam diriku.Belenggu itu seakan mendorongku untuk berbuat kejahatan,ya mencopet adalah salah satunya. Aku keluar dari warung itu.Aku mulai mencari mangsa.Aku menemukan mangsaku yaitu perempuan di halte itu.Aku berjalan dan mendekati wanita itu.Dengan trik yang diajarkan oleh pria tua itu sekarang aku praktikkan.Ternyata benar,itu adalah jurus jitu.Akhirnya aku dapatkan dompetnya.Aku kasihan jika wanita itu tidak bisa bayar kalau naik bus.Jadi aku taruh saja di tasnya uang dua puluh ribu.Aku capek sekali hari ini harus berjalan sangat jauh.Aku ingin tidur. Sekarang waktunya kembali ke rumah Harun.
                                                                                 ***
Aku berlari ke setiap jalan yang ada di hadapan mataku.Orang-orang dalam bis keluar dari bis dan mengejarku sambil bersorak copet,copet,copet.Aku tidak bisa berkutik lagi.Aku sudah dikepung oleh mereka.Aku tidak menduga lari mereka lebih cepat dariku walaupun mereka sudah berumur diatas 45 tahun.Kali ini aku hanya bisa pasrah. Aku ucapkan terima kasih kepada kalian yang telah memukulku hingga babak belur dan tidak sadarkan diri seperti ini.Aku memang pantas mendapatkannya.Entah bagaimana nasibku selanjutnya?Apakah aku patah tulang?Apakah aku di penjara?
                       ***
Kuhirup asap rokok dari orang yang merokok di sebelah kamar ini.Asap itu membuatku sedikit sadar karena aku tidak suka dengan asap rokok.Asap itu membuatku ingin muntah-muntah.Aku baru sadar jika sekarang aku ada di kamar yang sangat sederhana.Di kamar ini hanya ada tempat tidur,lampu dan lemari.Lihat lantainya saja tidak berkeramik.Rumah siapa ini?.Aku berjalan di setiap sudut kamar ini.Kutemukan di sudut kamar ini ada botol-botol bekas di karung.Lalu terdengar suara orang batuk-batuk yang menunjukkan seperti penyakitnya benar-benar parah. Ya aku bukan dokter yang bisa menganalisis tiap penyakit dengan teliti.Aku mencari asal suara itu.Makin lama,suara  yang kudengar semakin keras.Aku semakin berjalan ke kamar berpintu hijau itu,suranya makin keras.Kubuka pintu itu.Kulihat seorang laki-laki yang sudah tua yang berumur 55 tahun bersama Rosyid.
“Kau sudah sadar rupanya,”kata Rosyid
“Jelaslah aku sudah sadar.Jika aku belum sadar kenapa aku bisa berdiri seperti ini.Kenapa kamu membawaku kemari?Bukankah tadi aku dikeroyok orang-orang?,”kataku
“Aku tahu tadi kamu mencopet di bis.Kenapa kamu mencopet?Ingat mahasiswa tugasnya sebagai agen perubahan.Apakah kamu mengingatnya?Kamu pernah mengatakan itu kepadaku.Tadi aku mencoba menghentikan orang-orang yang memukulmu.Alhamdulillah orang-orang mendengarkanku karena negara kita adalah Negara Hukum.Jadi sudah sepatutnya jika ada kejahatan seperti tindakan kriminal juga harus diproses secara hukum dan kamu bisa masuk penjara”
“Terima kasih kamu sudah menyelamatkan nyawaku.Tapi kenapa sekarang kamu tidak memasukkan aku ke penjara saja supaya sekalian aku mati di dalam penjara?Aku sudah bosan dengan kehidupanku.Aku merasa kebahagianku dirampas Ibu tiriku”
“Karena aku tahu kamu adalah orang baik.Kamu pasti bisa mengubah perilakumu.Kalau aku memasukkan kamu ke penjara,orangtuamu pasti akan kecewa denganmu.Apalagi kamu anak tunggal.Kamu itu satu-satunya harapan orangtuamu yang bisa mengubah kehidupan orangtuamu menjadi lebih baik dari sebelumnya.Sejahat-jahatnya orang tua pasti masih sayang dengan ananya.Tunjukkan pada dunia,kamu bisa mewujudkan kesuksesanmu yang berawal dari mimpi sebesar genggaman tanganmu.Tebarkan benih-benih kesuksesan disetiap langkahmu”
“Aku tidak menyangka kamu peduli denganku.Maafkan aku karena aku pernah mengejek kamu dan aku ingin mencabut kata’benci kepadamu selamanya’ yang pernah aku ucapakan ke kamu.Aku mau tanya.Tadi aku melihat botol-botol bekas. Botol-botol bekas itu milik siapa?”
“Punyaku.Aku yang mengambil botol-botol bekas itu.Dugaan kamu benar saat kamu bertemu pemulung saat berangkat ke kampus.Pemulung itu adalah aku”
“Mengapa kamu harus jadi pemulung?Bukankah kam sudah dijamin mendapat beasiswa kuliah full dari semester awal sampai semester akhir?”
“Aku melakukan ini semua untuk Ayah.Aku mengumpulkan uang hasil memulungku untuk membeli obat ayah”
“Kamu sayang sekali dengan ayahmu”
“Ibuku sudah tiada setahun yang lalu.Jadi siapa lagi yang aku sayang jika bukan ayah”
“Aku kagum denganmu.Apakah bisa kita bersahabat  ?”
“Masih belum.Karena aku ingin melihat kamu bisa menebus semua kesalahan-kesalahmu.Yang pertama adalah kamu harus mengembalikanseluruh uang dan dompet orang yang sudah pernah kamu copet.Yang kedua adalah kamu maafkan Ayahmu dan berbuat baiklah kepada Ayahmu semasih umurnya masih ada.Apakah kamu sanggup? ”
“Sanggup”
Tiba-tiba terdengar suara dari langit yang memanggil namaku.Aku kenal dengan suara itu.Aku terbang melewati lautan,gurun,pepohonan,dan rumput yang bergoyang hingga aku kembali ke kamar Harun dan melihat jasadku sendiri.Aku kembali masuk ke jasadku.Aku terbangun dari tidur panjangku.Harun dan Ayahku berada di sampingku.Ternyata Harun yang memanggilku.Lalu aku duduk di samping Ayah.
“Nak,maafkan Ayah kurang memperhatikamu.Ini laptop yang kamu inginkan.”
“Maafkan aku juga Ayah.Aku terlalu memaksakan kehendak kepada Ayah.Apakah boleh aku minta satu permintaan lagi?”
“Apa itu?”
“Tolong bantu Ayah Rosyid yang sekarang ini sakit keras dan hanya bisa terbaring di tempat tidur.Mereka butuh bantuan kita.”
“Iya.Mereka akan Ayah tolong.Nak,kamu itu anak Ayah satu-satunya.Kamu satu-satunya harapan Ayah.Di masa tua Ayah nanti,ayah ingin kamu bahagia.Cukup sekali ini Ayah kehilangan kamu.Aku tidak ingin kehilangan kamu lagi”.

Aku memeluk erat Ayah.Pelukanku ini sebagai tanda kerinduanku kepada Ayah yang selama ini aku cari dengan kasih sayangnya.Pertemuanku dengan Rosyid memanglah hanya dalam mimpi.Tapi aku yakin Rosyid juga bisa merasakannya.Terima kasih rosyid telah membuatku sadar tentang arti kehidupan ini.Ucapan kesanggupanku di dalam mimpi memang khayalan ,tapi akan aku buktikan di dunia nyata ini.Lihatlah pembuktianku sebentar lagi,Rosyid!.Aku menjadi sahabatmu.Aku berjanji akan terbang bersama Rosyid ke seluruh penjuru dunia dengan menyebarkan virus-virus kebaikan dan tidak menjadi pencopet.






CERPEN DI BALIK TIRAI JODOHKU



DIBALIK TIRAI JODOHKU

Aku tidak bisa mengatakan apa-apa lagi karena orangtuaku sudah memilih lelaki yang akan menjadi pendamping hidupku. Lelaki itu bernama Imam. Aku tidak tahu mengapa Ayahku menganggap Imam seperti orang yang sempurna dan cocok denganku. Secara finansial,Imam terlihat cukup mapan dengan pekerjaannya sebagai manager di perusahaan besar. Dia memang terlihat begitu baik dan hormat dengan aku dan orangtuaku. Tapi aku tidak merasakan ada benih-benih cinta yang aku rasakan saat aku bertemu dengannya. Aku bingung dengan keadaan seperti ini. Semakin aku melihat cincin yang ada di jari manisku, semakin aku muak dengan situasi ini. Aku merasa kehidupanku seperti kehidupan Siti Nurbaya saja yang disuruh nikah paksa.

Aku hanya berharap Irfan menepati janjinya untuk segera menikahiku. Irfan adalah pacarku. Sudah 2 bulan ini aku tidak bertemu dengan Irfan karena dia bekerja sebagai pegawai bank di kota lain. Aku yakin dia masih mencintaiku. Selama 1 bulan ini juga aku dengan aku tidak mendapat kabar dari Irfan. 

Aku menatap foto Irfan di hp ku dan berharap Irfan segera kembali. Tiba-tiba terdengar suara ketukan dari pintu kamarku. Aku letakkan hpku diatas meja. Aku berjalan menuju pintu kamarku. Aku buka pintu itu. Ternyata ayah yang mengetuk kamarku. Ayahku masuk ke kamarku.

“ Ada apa ayah? ”
“Besok kan hari minggu. Tadi ayah dapat telepon dai ayahnya Imam kalau besok Imam yang mau datang kemari. Imam ingin mengajakmu jalan-jalan.”
“Tapi…..”
“Sudah tidak apa-apa temani saja Imam. Dia kan calon suamimu. Kapan lagi kamu kenal dengan Imam kalau tidak mulai sekarang. Ayah jamin kalau Imam orang baik. Coba saja kamu tes besok untuk membuktian perkataan ayah tadi”
“Oke,”kataku dengan berat hati mengatakannya.
“Foto siapa ini?cukup tampan lelaki ini ,”kata Ayah sambil membawa hpku
“Oh. Itu foto sahabatku waktu kuliah S1 Akutansi yang sekarang jadi pegawai bank”
“Oh. Dia satu kantor denganmu?”
“Jelas beda. Aku itu di bank Mandiri Surabaya. Kalau dia di bank BRI Banyuwangi”
“Oke kalau begitu ayah balik dulu di kamar. Selamat  tidur”

***

Ternyata benar Imam ke rumahku hari ini. Dengan bermuka manis dan kata-katanya yang lemah lembut,Imam meminta izin kepada orangtuaku untuk jalan-jalan denganku.Sudah kuduga orangtuaku jelas mengizinkannya. Akhirnya aku dan Imam pergi naik mobil. Aku sedikit canggung duduk disebelahnya. Imam hanya diam dan fokus menyetir mobil. Agar suasana sedikit ramai, aku mengajak Imam berbicara.

By the way,kita mau pergi kemana?”
“Kalau aku mau ajak kamu ke toko buku Gramedia”
“Cuma itu saja?”
“Iya”
“Nanti mampir ke depot Maharani dulu baru ke toko buku Gramedia karena aku lapar.hehe”
“Oke”

Suasana hening kembali. Aku tidak menyangka Imam adalah orang yang pendiam. Beda sekali denganku yang tidak suka diam. Tak lama kemudian,kami sampai di depot Maharani.  Imam memperlakukanku seperti ratu sejagat dengan segala kemewahan. Dia membukakanku pintu mobil. Dia mengandeng tanganku. Aku hanya bengong begitu beraninya dia mengandeng tanganku sampai ke kursi depot ini.

“Maaf aku tidak sengaja karena aku sudah terbiasa mengandeng tangan adikku selepas dari mobil jika ke depot. Sekali lagi maaf ya”

Aku hanya tersenyum. Imam polos banget orangnya. Kami berdua memesan dua soto Madura dan 2 gelas es teh. Setelah asyik makan,kami ngobrol. Tiba-tiba dua orang yang tak kukenal berjalan dengan terburu-buru dan mengambil tasku. Imam mengejar dua orang itu. Aku hanya bisa berteriak,” maling!!!”. Orang-orang di depot ini menghampiriku semua dan menenangkanku. Aku hanya berharap Imam kembali dengan selamat. Lima belas kemudian, Imam kembali di depot ini dan membawa tasku. Walaupun mukanya ada bekas luka pukulan yang cukup memar di atas matanya,dia tetap tersenyum padaku.

“Terima kasih sudah mengambil kembali tasku dari pencuri itu. Ayo kita cepat pulang agar aku obati lukamu”
“Tidak perlu. Kita kan bukan mukrim jadi tidak sepantasnya wanita yang belum halal denganku mengobati lukaku. Maaf kita tidak jadi ke toko buku Gramedia. Kita langsung pulang saja. ”
No problem. Nanti aku saja yang menyetir mobilmu”
“Aku saja yang menyetir. Lihat aku masih sehat kan. Kalau aku yang tadi menjemputmu di rumah ,sudah sepantasnya waktu pulang aku juga yang mengantarmu.hehe”
“Ada-ada saja kamu ini”

Imam mengantarku sampai rumah. Sesampainya di rumah,entah kenapa aku mulai tertarik dengan Imam. Sosok pribadinya membuatku suka dengannya walaupun baru berjalan bersama dengannya. Bayangan Imam mulai tergambar dalam hidupku. Waktu tidur saja masih ingat dengan Imam. Sepertinya aku menjadi orang buta hari ini. Buta akan cinta. 

Suara dering sms berbunyi. Aku ambil hpku. Ini sms dari Irfan. Aku masih belum membuka  sms dari Irfan. Aku baru ingat Irfan jadi pacarku sekarang ini. Aku sangat tidak mungkin aku mencintai 2 orang yang aku sayangi. Sebuah pilihan yang sangat susah untuk aku pilih. Aku harus berani memutuskan pilihan diantara mereka. Dunia ini tidak membutuhkan manusia pesimis dan aku harus optimis. Tuhan, beritahu aku siapa yang tebaik diantara mereka?Aku sangat tidak mungkin terlalu percaya dengan Imam karena aku baru mengenalnya.

Sebelum tidur,aku mengambil wudhu. Lalu mengerjakan sholat istikhoroh. Aku yakin Allah memberi petunjuk padaku. Setelah mengerjakan sholat ini,ada kedamaian di dalam diriku. Aku merasa bahagia entah apa sebabnya. Benar-benar aneh. Kebahagiaan itu abstrak dan susah dikatakan dengan apapun.Setelah aku berdoa,aku tidur.

Aku bangun dari tidurku yang pulas.Mimpi ini membuatku bingung karena Imam yang duduk denganku di taman yang indah. Kami saling tertawa dan ngobrol. Aku merasakan kenyamanan di dekat Imam. Kenapa didalam mimpi itu bukan Irfan?Mungkinkah aku berjodoh dengan Imam? Secara logika ,aku sangat tidak mungkin aku mencintai Imam karena aku juga cinta dengan Irfan.Logika memang perlu dalam kehidupan ,tapi  hati juga punya kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya. Dalam keadaan bingung seperti ini, hati nurani bisa membantu. Hati nuraniku mengatakan agar aku lebih memilih Imam daripada Irfan.
Aku baru ingat aku belum mengetahui isi sms Irfan. Aku membuka smsnya.

“Karina,terima kasih kau telah memberi warna dalam kehidupanku. Ketulusan hati,kejujuran,kesetiaanmu yang pernah kamu lakukan padaku tidak pernah aku lupakan.Aku juga sudah tahu kamu sudah bertunangan. Maafkan aku. Aku tidak bisa datang di acara pertunanganmu dengan Imam. Aku tidak sanggup datang. Mungkin kau menganggapku sebagai pengecut. Asal kamu tahu tunanganmu adalah sepupuku dan aku tidak mungkin mengagalkan acara itu. Aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan seseorang. Asal kamu tahu,Imam adalah kakak kelasmu dulu waktu SMA. Dari SMA,dia memendam perasaan denganmu tapi dia tidak mengungkapan padamu karena menurutnya pacaran di waktu SMA tidak akan berbuah apa-apa dan hanya akan menyakiti perasaan apabila putus. Dia benar-benar menjaga perasaan wanita. Imam adalah orang baik dan lebih mapan dariku. Cinta memang tidak bisa dibeli dengan uang. Jagalah dia sampai ajal memisahkan kalian berdua. Aku merestui hubungan kalian. Maafkan aku. Aku memilih hubungan kita sekarang putus. Maafkan aku juga tidak menepati janjiku untuk menikahimu. Aku tahu ini berat untuk kau terima tapi cobalah kau pahami aku.aku sengaja satu bulan ini tidak memberi kabar kepadamu agar kamu bisa melupakanku dan aku bisa melupakanmu. Mungkin kau telah mengaggapku sebagai orang jahat yang mengorbankan perasaan seseorang. Tidak apa-apa aku terima berbagai alasanmu. Karena kau berhak mengungkapkan perasaanmu. Maafkan aku banyak salah kepadamu. Kau adalah orang baik dan sudah sepantasnya juga mendapatkan jodoh orang yang baik juga. ”

Air mataku berjatuhan membasahi pipiku saat membaca sms itu. Berbagai alasan sudah cukup  padaku bahwa Imam memang  jodohku. Dengan berat hati,aku membalas sms Irfan kalau aku setuju aku putus dengan Irfan. Aku tahu bagaimana perasaan Irfan saat tahu sepupunya sendiri melamarku. Mungkin ada kekagetan dari Irfan karena orang yang ia cintai telah dilamar sepupunya.Mulai hari ini,aku harus belajar mencintai Imam. Kurang dua minggu lagi aku akan menikah dengan Imam. Sedikit tertanam benih-benih cinta di dalam diriku untuk mencintai Imam. Walaupun sedikit,aku percaya benih-benih itu bisa jadi pohon yang besar,kokoh,berbuah,dan bermanfaat bagi orang lain. Aku yakin Allah memberi yang terbaik untukku. Penikahan atas dari keterpaksaan dari hati memanglah membuat derita. Tapi ubahlah aku menikah atas dasar ketulusan hati dan mencapai ridho Illahi itu akan lebih membuat pernikahan kita menjadi lebih bahagia dan menjadi keluarga yang sakinah mawaddah wa rohmah.